Anak-anak yang giginya masih sering tanggal dan tumbuh, setidaknya melakukan 10 kali perjalanan ke Dokter Gigi sebelum masuk Taman Kanak-kanak. Untuk membantu meringankan langkah si kecil berkunjung ke dokter gigi, Ikuti langkah-langkah di bawah ini sehingga ia akan merasa nyaman dan lebih santai.
Mulai periksa gigi sedini mungkin
Semakin dini usia anak mengunjungi dokter gigi akan semakin baik. Hal itu akan membuatnya terbiasa dengan ‘rumah gigi’ di mana semua kebutuhannya -apakah itu kunjungan berkala atau keadaan darurat ke dokter gigi akan terasa ringan. Ada baiknya kunjungan pertama dimulai pada usia 1 tahun atau ketika gigi pertama muncul.
Buatlah kunjungan ke dokter gigi singkat
Ketika mempersiapkan kunjungan ke Dokter Gigi pertama kali, cobalah untuk tidak menyertakan detail terlalu banyak. Menyiapkan banyak hal akan menimbulkan pertanyaan dan menambahkan informasi tentang pengobatan tambahan sehingga menyebabkan kecemasan yang tidak perlu pada anak. Jagalah sikap positif ketika membahas kunjungan selanjutnya. Jangan memberi anak Anda harapan palsu. Hindari mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Karena jika anak Anda akhirnya butuh pengobatan lebih lanjut, ia mungkin kehilangan kepercayaan kepada dokter gigi atau pada orangtuanya.
Jaga Kata-kata Anda
Jangan gunakan kata di bor, sakit atau nyeri dengan anak-anak ketika mengajaknya ke dokter gigi. Biarkan staf dokter yang memperkenalkan kata yang pantas untuk anak Anda. Beritahu si kecil bahwa dokter gigi bertugas mencari sisa makanan di mulut sehingga dokter perlu membersihkan giginya. Beritahu juga anak Anda bahwa dokter bertugas memeriksa senyum dan menghitung gigi mereka. Gunakan kata positif seperti “bersih, kuat, dan gigi yang sehat” untuk membuat kunjungan ke dokter gigi tampak menyenangkan daripada menakutkan.
Berpura-puralah ke dokter gigi
Sebelum berangkat ke Dokter Gigi yang sebenarnya, bermain dengan anak Anda dengan berpura-pura menjadi dokter gigi dan pasien. Mulailah dengan menghitung jumlah gigi si kecil dengan menggunakan angka 1 atau huruf A. Hindari membuat suara-suara pengeboran atau suara-suara menakutkan yang biasa ada di ruang pemeriksaan gigi. Anda juga bisa menyiapkan cermin dan menunjukkan kepada si kecil bagaimana cara dokter memeriksa giginya. Lalu biarkan anak Anda bermain dengan menggunakan sikat gigi untuk membersihkan kotoran gigi dari boneka mainannya. Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan anak dengan kegiatan di dokter gigi sehingga dia lebih nyaman untuk kunjungan yang sebenarnya.
Bersiaplah Jika Si Kecil Rewel
Adalah hal yang normal jika anak kecil menangis, merengek, dan tidak mau diperiksa giginya oleh orang asing. Tetap tenang dan ingat bahwa dokter gigi dan stafnya sudah terbiasa dengan anak-anak saat mereka mengamuk tidak mau diperiksa. Biarkan perawat gigi profesional yang memandu. Mereka mungkin akan meminta Anda untuk tetap berada di kejauhan atau memegang tangan si kecil. Ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan mencegah si kecil mengambil alat-alat pemeriksaan gigi.
Hindari Sogokan
Banyak ahli Dokter Gigi menyarankan untuk tidak menjanjikan sesuatu kepada anak jika dia berperilaku baik di dokter gigi. Menjanjikan sesuatu tidak akan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Jika mengatakan: “Jika kamu tidak rewel atau menangis, kamu akan mendapatkan permen lollipop,” bisa membuat si kecil berpikir, “Apa sebegitu menakutkannya dokter gigi sehingga saya bisa menangis?” Menjanjikan perlakuan manis juga mengirim pesan yang salah kepada Anak.
Setelah kunjungan selesai, puji anak Anda karena sudah berperilaku baik dan berani. Sesekali berikan kejutan dengan membelikannya stiker atau mainan kecil sebagai sebuah apresiasi.
Tekankan Pentingnya Kebersihan Mulut
Ajarkan pada anak Anda bahwa mengunjungi dokter gigi adalah keharusan dan bukan pilihan. Bilang pada mereka bahwa Dokter Gigi akan mengurus giginya sehingga giginya kuat untuk makan. Anda juga bisa menjelaskan bahwa dokter gigi membantu menjaga kebersihan mulutnya dan memastikan anak Anda akan memiliki senyum yang indah selama bertahun-tahun.
Baca juga mengenai artikel Implan Gigi, Dokter Gigi, Rumah Sakit Jakarta, Graphic Design Jakarta, Jual Home Audio, Implan Gigi, Rumah Sakit, Perumahan Pekanbaru, Rumah Minimalis
No comments:
Post a Comment